Pages

Selasa, 23 April 2013

ASKEP CA LAMBUNG


KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirahim,
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Segala puji dan syukur kami penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang mana telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Kanker Lambung” sebagai kegiatan dan salah satu tugas serta bahan pembelajaran pada bidang Keperawatan Medikal Bedah I (KMB I).
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami sebagai penulis dan penyusun, baik kekurangan dalam isi maupun penyusunannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran-saran yang sangat membangun dari pembaca.
Pada kesempatan ini pula kami sebagai penulis dan penyusun menyampaikan terima kasih kepada dosen pengajar yang telah membimbing kami dalam penulisan makalah serta teman-teman sekalian yang telah membantu kelancaran penulisan.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh,


Palembang, 22 Oktober 2008


Tim Penyusun




DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR............................................................................................ 1

DAFTAR ISI............................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN   
A. Pengertian.............................................................................................. ........ 3         
B. Etiologi ........................................................................................................... 3
C. Patofisiologi.................................................................................................... 3
D. Faktor-Faktor Resiko...................................................................................... 4
E. Intervensi Keperawatan.................................................................................. 4
F. Evaluasi Diagnostik......................................................................................... 4
G. Penatalaksanaan Medis Umum....................................................................... 5

BAB II ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN  DENGAN EMPIEMA         
  1. Pengkajian...................................................................................................... 6
  2. Diagnosa Keperawatan.................................................................................. 7
  3. Intervensi....................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 12








BAB I
KONSEP DASAR


A.    PENGERTIAN
Kanker lambung adalah sejenis kanker saluran cerna dengan insidensi paling tinggi. akhir tahun 1997 telah dibuktikan bahwa Helicobacter pylori juga memegang peranan kausal pada semua tumor ini. banyak pengidap kanker lambung semula melalui gastritis kronis dan atrofia sel diduga berangsur-angsur menyebabkan berkembangnya  tumor ganas. pembedahan dan radiasi  kini tidak diperlukan lagi karena kuman dapat dibasmi dengan antibiotika. (Tjay, Tan Joan : 2002)
Kanker lambung adalah adenokarsinoma yang muncul paling sering sebagai massa ireguler dengan penonjolan ulserasi sentral yang dalam ke lumen dan menyerang lumen dinding lambung. (Harnawatiah : 2008)
B.     ETIOLOGI
Penyebab dari kanker lambung masih belum diketahui, akan tetapi, sejumlah faktor dihubungkan dengan penyakit tersebut juga dipercaya bahwa faktor eksogen dalam lingkungan seperti bahan kimia karsinogen, virus onkogenik mungkin mengambil bagian penting dalam karsinoma lambung. Karena lambung mempunyai kontak lama dengan makanan. Ada yang timbul sebagai hubungan dengan konsumsi gram yang meningkat. Ingesti nitrat dan nitrit dalam diet tinggi protein telah memberikan perkembangan dalam teori bahwa senyawa karsinogen seperti nitrosamine dan nitrosamide dapat dibentuk oleh gerak pencernaan.
C.    PATOFISIOLOGI
Beberapa faktor dipercaya menjadi precursor kanker yang mungkin, yaitu polip, anemia pernisiosa, prostgastrektomi, gastritis artofi kronis dan ulkus lambung tidak mempengaruhi individu menderita kanker lambung, tetapi kanker lambung mungkin ada bersamaan dengan ulkus lambung dan tidak ditemukan pada pemeriksaan diagnostik awal.
Tumor mungkin menginfiltrasi dan menyebabkan penyempitan lumen yang paling sering di antrum. Infiltrsi dapat melebar ke seluruh lambung, menyebabkan kantong tidak dapat meregang dengan hilangnya lipatan normal dan lumen yang sempit, tetapi hal ini tidak lazim. Desi polipoid juga mungkin timbul dan menyebabkan sukar untuk membedakan dari polip benigna dengan X-ray.
Kanker lambung mungkin timbul dari penyebaran tumor superficial yang hanya melibatkan permukaan mukosa dan menimbulkan keadaan granuler walaupun hal ini jarang. Kira-kira 75% dari karsinoma ditemukan 1/3 distal lambung, selain itu menginvasi struktur lokal seperti bagian bawah dari esofagus, pankreas, kolon transversum dan peritonium. Metastase timbul pada paru, pleura, hati, otak dan lambung.
D.    FAKTOR-FAKTOR RESIKO
Masalah lingkungan dan nutrisi dapat mempengaruhi perkembangan dari kanker lambung. Makan makanan tinggi nitrat dan nitrit makanan yang telah diasinkan, tidak adanya makanan segar dan jumlah vit. C, A dan E yang kurang dalam diet, tampaknya meningkatkan insiden tumor lambung. Perokok dan pengguna alkohol berhubungan dengan perkembangan dari penyakit ini. Pekerja dalam industri tertentu juga mengalami kejadian kanker lambung yang tinggi. Pekerjaan ini meliputi pabrik nikel, penambangan batu bara, pengolahan tambaga dan karet, asbestos. Status ekonomi yang rendah merupakan faktor resiko yang nyata dan mungkin dapat menjelaskan pengaruh pekerjaan dan makanan. Ras dan usia juga merupakan faktor resiko.
E.     INTERVENSI KEPERAWATAN
Kesembuhan empiema adalah proses yang panjang. Perawat menolong pasien untuk mengatasi kondisi dan menginstruksikan latihan bernapas (pernapasan dengan bibir dirapatkan dan difragmatik), yang membantu untuk memulihkan fungsi pernapasan normal. Perawat juga memberikan asuhan spesifik terhadap metode drainase cairan pleura seperti aspirasi jarum, drainase dada tertutup, atau seksi iga dan drainase.
F.     EVALUASI DIAGNOSTIK
Pemeriksaan fisik biasanya tidak membantu, kebanyakan tumor lambung tidak dapat diraba, asites mungkin muncul bila terdapat metastasis pada hepar. Endoskopi untuk biopsi dan pencucian sitologis adalah pemeriksaan diagnostik umum. Pemeriksaan sinar-x terhadap saluran GI atas dengan barium juga dilakukan. Karena metastase sering terjadi sebelum tanda peringatan ada, pemindai tomografi komputer, pemindai tulang, dan peminda hepar dilakukan dalam menentukan luasnya metastasis. Tidak dapat makan (dispepsia) lebih dari 4 minggu pada individu berusia lebih dari 40 tahun memerlukan pemeriksaan sinar-x lengkap terhadap saluran GI.
G.    PENATALAKSANAAN MEDIS UMUM
n  Kemoterapi
n  Terapi radiasi
n  Pembedahan:
a.    Esofagogastrektomi subtotal-untuk tumor yang dapat dioperasi pada lambung proksimal bagian bawah dari esofagus dianastomosiskan ke duodenum atau jejenum. Pasien sering dipasang selang dada menyertai prosedur ini karena rongga dada dimasuki.
b.    Gastrektomi total-untuk lesi di bagian bawah tengah lambung. Seluruh lambung diangkat, dan esofagus dianastomosiskan ke jejenum.
c.    Gastrektomi subtotal-untuk lesi di antrum lambung bila pasien lansia atau cacat. Ini adalah operasi Billroth I di mana duodenum, lambung distal, pilorus, dan vaskuler dan struktur penyokong diangkat, dan bagian lambung yang tersisa dijahit ke sisa duodenum.
d.   Gastrektomi subtotal- operasi Billroth II, di mana prosedur lebih radikal daripada operasi Billroth I. Operasi meliputi pengangkatan antrum, pilorus, duodenum atas, struktur vaskuler penyokong, dan semua limfatik di sekitarnya. Sisa lambung dijahit dalam bentuk side-to-side ke jejenum. Puntung duodenum dijahit tutup.
Komplikasi mayor dihubungkan dengan prosedur pembedahan gastrik adalah esofagitis (disebabkan oleh refluks aspirasi), kebocoran anastomotik, defisiensi vitamin B12, penurunan berat badan, dan pneumonia. Komplikasi tambahan berkenaan dengan gastrektomi subtotal adalah sindrom dumping dan steatorea. (Lorenz, 1991)

BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KANKER LAMBUNG
A.     PENGKAJIAN
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluruh (Boedihartono, 1994 : 10).
             1.Riwayat atau adanya faktor resiko
·         Aklorhidria atau anemia pernisiosa
·         Riwayat ulkus gastrik
             2.Pemeriksaan fisik berdasarkan survei umum (Apendiks F) dapat menunjukkan:
·         Keluhan awal dari perasaan tak enak karena rasa penuh dan ketidaknyamanan setelah makan. Pasien sering menginterpretasikan gejala ini sebagai “kacau lambung” dan menggunakan obat dan antasida, yang memberi penghilangan sementara.
Bila tumor membesar, pasien mengalami:
·         Penurunan berat badan yang disebabkan oleh anoreksia, mual dan muntah.
·         Kelelahan dan kelemahan akibat anemia defisiensi nutrisi.
·         Disfagia bila tumor terletak di lambung proksimal.
·         Nyeri epigastrik yang disebabkan oleh distensi gastrik karena pembesaran tumor.
·         Massa epigastrik yang dapat teraba.
             3.Pemeriksaan Diagnostik
·         Seri GI atas menunjukkan massa padat
·         Acan CT abdomen menunjukkan massa padat
·         Pemeriksaan endoskopi memberi visualisasi langsung terhadap lesi dan memungkinkan pengambilan spesimen untuk biopsi dan pemeriksaan sitologi
·         JDL menunjukkan anemia.
             4.Kaji perasaan dan masalah pasien dan orang terdekat tentang penyakit.
             5.Kaji pemahaman pasien dan orang terdekat tentang penyakit, pemeriksaan diagnostik, dan tindakan.
B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan pada semua data pengkajian, diagnosa keperawatan utama pasien dapat mencakup yang berikut ini :
1.      Nyeri berhubungan dengan adanya sel epitel abnormal
2.      Kekurangan volume cairan berhubungan dengan syok atau hemoragi.
3.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
4.      Ansietas berhubungan dengan penyakit dan pengobatan yang  diantisipasi.
5.      Berduka diantisipasi dengan  diagnosis kanker.





C.     RENCANA KEPERAWATAN

             1.   D.P 1 : Nyeri berhubungan dengan adanya sel epitel abnormal
Data Penunjang
Tujuan
Subyektif :
Menyatakan nyeri
Objektif :
Merintih dan meringis.

Tidak mengalami atau mengurangi nyeri yang ada.
Kriteria :
Melaporkan nyeri berkurang, tak ada merintih, ekspresi wajah relaks.
INTERVENSI
  1. Anjurkan periode istirahat.
  2. Tenangkan pasien bahwa anda mengetahui nyeri yang dirasakan adalah nyata dan bahwa anda akan membantu pasien mengurangi nyeri tersebut.
  3. Ajarkan pasien strategi baru untuk meredakan nyeri.
  4. Melakukan tindakan kolaboratif untuk mengubah penatalaksanaan nyeri jika diperlukan.
  5. Berikan analgesik untuk meningkatkan peredaran nyeri optimal dalam batas resep dokter.

             2.   D.P 2 : Kekurangan volume cairan berhubungan dengan syok atau hemoragi.
Data Penunjang
Tujuan
Subyektif :
Haus
Objektif :
Penurunan tekanan darah, penurunan tekanan nadi, penurunan turgor kulit, penurunan keluaran urine, kulit membran mukosa mengering, hematokrit meningkat, suhu tubuh meningkat, frekuensi nadi meningkat.

Tidak mengalami kekurangan volume cairan.
Kriteria :
Tidak mengalami hemoragi, tanda vital dalam batas normal, memberi tahu perawat tentang adanya tanda perdarahan, dan memberi tahu perawat tentang adanya pusing, peningkatan frekuensi jantung, kekacauan mental, kelelahan yang berlebihan, dan kulit lembab.
INTERVENSI
  1. Pantau terhadap tanda-tanda hemoragi.
  2. Observasi aspirasi lambung terhadap bukti adanya darah.
  3. Berikan produk darah sesuai program.
  4. Kaji klien terhadap tanda-tanda syok.
  5. Evaluasi drainase dari balutan dan penampung drainase
  6. Evaluasi TD, nadi, dan frekuensi pernapasan.

             3.   D.P 3 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
Data Penunjang
Tujuan
Subyektif :
Keluhan kelelahan menetap
Objektif :
  • Penurunan berat badan progresif
  • Kemungkinan disfagia
  • Kelemahan dan anemia

Mendapatkan dan mempertahankan status nutrisi yang optimal.
Kriteria :
Penurunan berat badan tidak berlanjut, pemeriksaan kimia serum dalam rentang normal, keluhan kelelahan berkurang.
INTERVENSI
  1. Pantau :
·     Jumlah makanan yang dikonsumsi dalam setiap makan.
·     Timbang berat badans setiap dua hari atau setiap minggu.
·     Hasil pemeriksaan kimia darah.
  1. Berikan diet sering tinggi kalori, protein, vitamin dan mineral.
  2. Jamin lingkungan yang nyaman dan bebas bau saat makan.
  3. Berikan antiemetik yang diberikan sedikitnya 30 menit sebelum makan bila mual.
  4. Berikan sedikitnya 250 mL cairan setiap hari



             4.   D. P 4 : Ansietas berhubungan dengan penyakit dan pengobatan yang  diantisipasi.
Data Penunjang
Tujuan
Subyektif :
Insomnia, takut, berkemih tidak lampias, khawatir, marah, dan mengekspresikan keluhan karena perubahan kejadian kehidupan.
Objektif :
Gelisah, kesulitan untuk berkonsentrasi, mudah lupa, peningkatan berkeringat, ketegangan wajah, muka merah, dilatasi pupil, excitation kardiovaskular.

Menurunkan ansietas.
Kriteria :
Pasien dapat mengekspresikan rasa takut, masalah, dan kemungkinan rasa marah akibat diagnosis dan prognosis dan memfasilitasi. Tampak rileks dan mende-monstrasikan penggunaan mekanis- me koping efektif dan partisipasi aktif dalam aturan pengobatan.
INTERVENSI
  1. Dorong psien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan.
  2. Berikan lingkungan terbuka dimana pasien merasa aman untuk mendiskusikan perasaan atau menolak untuk bicara.
  3. Pertahankan kontak sering dengan pasien. Bicara dengan menyentuh pasien bila tepat.
  4. Sadari efek-efek isolasi pada pasien bila diperlukan untuk imunosupresi dan impian radiasi.
  5. Bantu pasien/orang terdekat dalam mengenali dan mengklarifikasi rasa takut untuk memulai mengembangkan strategi koping unuk menghadapi rasa takut ini.
  6. Berikan informasi akurat, konsisten mengenai prognosis.
  7. Izinkan ekspresi marah tanpa konfrontasi dan diekpresikan secara tepat.
  8. Tingkatkan rasa tenang dan lingkungan tenang.



             5.   D.P 5 : Antisipasi berduka berhubungan dengan penerimaan kemungkinan kematian pasien, perubahan fungsi tubuh.
Data Penunjang
Tujuan
Subyektif :
  • Menyangkal tentang potensial kematian
  • Menyangkal perasaan tersedak dan perasaan marah.
Objektif :
  • Perubahan pada kebiasaan makan, pola tidur, tingkat aktivitas, dan pola komunikasi.

Dapat melewati proses berduka dengan baik.
Kriteria :
Mengidentifikasi dan mengekspresikan perasaan dengan tepat, melanjutkan aktivitas kehidupan normal, dan mengungkapkan pemahaman tentang proses mejelang ajal dan perasaan didukung dalam melalui berduka.
INTERVENSI
  1. Dorong mengungkapkan ketakutan, kekhawatiran, pertanyaan mengenai penyakit, pengobatan, dan implikasinya dimasa mendatang.
  2. Berikan dorongan partisipasi aktif dari pasien dan keluarga dalam keputusan perawatan dan pengobatan.
  3. Sisihkanw aktu untuk periode menangis dan mengekspresikan kesedihan.
  4. Identifikasi aspek positif dari situasi.
  5. Sadari perasaan sendiri tentang kanker, ancaman kematian. Terima metode apapun yang dipilih pasien/orang terdekat untuk saling membantu selama proses.
  6. Rujuk pada konselor yang tepat sesuai kebutuhan.
  7. Rujuk pada program komunitas, bila perlu.




DAFTAR PUSTAKA



Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan. EGC : Jakarta.

Doenges, Marilyn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. EGC : Jakarta.

Engram, Barbara. 1998. Rencana Asuhan Kerperawatan Medikal Bedah Vol.1.Jakarta :     EGC

Harnawataj. Kanker Lambung. Available from : http://harnawatiaj.wordpress.com. Akses pada 03 September 2008

Mansjoer, Arief, dkk. 1999.  Kapita Selekta Kedokteran Ed.3, Cet. 1. Jakarta : Media         Aesculapius

Smeltzer, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner and Suddarth Ed.8      Vol.3. EGC : Jakarta.

Tjay, tan Joan dan Kirana Rahardja. 2003. Obat-obat Penting, Khasiat, Penggunaan,         dan Efek Sampingnya. Jakarta : Elex Media Komputindo

Xipemia. Makalah Kesehatan Tentang  Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan             Keganasan Lambung.Available from : http://xipemia.wordpress.com. Akses pada         22 September 2008