Pages

Rabu, 27 Februari 2013

Rokok Kurangi Kemampuan Otak





Kebiasaan merokok bukan hanya berpengaruh buruk terhadap kesehatan paru, tetapi juga pikiran.Merokok dapat menyebabkan "kebusukan" pada otak dengan merusak kemampuan mengingat, belajar, dan menalar. Demikian menurut riset yang dilakukan di King College London.
Riset dilakukan pada
 8.800 orang berusia lebih dari 50 tahun. Hasilnya menunjukkanbahwa tekanan darah tinggi dan kelebihan berat badan yang juga dapat mempengaruhi otak, tetapi efeknya lebih rendah daripada rokok.
Para peneliti di King College pada awalnya sedang menyelidiki hubungan antara keadaan otak dengan kemungkinan serangan jantung atau stroke. Tes yang dilakukan yaitu dengan melakukan tes otak, seperti  mengharuskan peserta belajar kata-kata baru atau nama hewan sebanyak yang mereka bisa dalam satu menit. Tes ini dilakukan kembali setelah empat dan delapan tahun kemudian.
Hasil riset menunjukkan bahwa risiko serangan jantung ataupun stroke ada kaitannya dengan penurunan kemampuan berpikir seseorang. Ini disebabkan karena orang-orang yang memiliki resiko tinggi serangan jantung dan stroke mengalami penurunan kemampuan kognitif terbesar. Selain itu peneliti juga menyatakan adanya hubungan antara perokok dengan hasil tes yang buruk.
"Penurunan kognitif secara umum terjadi akibat penuaan,” tutur salah satu peneliti Dr. Alex Dregan. “Kami telah mengidentifikasi sejumlah faktor risiko yang dapat dikaitkan dengan penurunan kognitif menjadi lebih cepat,” tambahnya.
Peneliti Alzheimer dari UK Dr.  Simon Ridley, mengatakan, "beberapa penelitian telah membuktikan rokok dan tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko penurunan kognitif.”
“Kemampuan kognitif menurun seiring bertambahnya usia, namun penurunannya dapat diperlambat. Hasil ini menggarisbawahi pentingnya menjaga kesehatan jantung Anda dari usia pertengahan.”
Juru bicara komintas Alzheimer menyebutkan bahwa sebenarnya banyak orang tahu merokok, memiliki tekanan darah dan kadar kolesterol tinggi yang buruk bagi jantung mereka. Penelitian ini membuktikan ternyata selain buruk untuk jantung, faktor-faktor tadi berakibat buruk juga terhadap otak..
"Makan
 makanan seimbang, menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur,rutin memeriksa tekanan darah dan kolesterol serta tidak merokok dapat membuat perbedaan,” jelas Ridley.

Sumber :