Definisi
Kelainan
refraksi dimana sinar sejajar yang masuk ke mata dalam keadaan istirahat (tanpa
akomodasi) akan dibias membentuk bayangan di depan retina. 3 Seorang
penderita miopia akan mengalami kesulitan melihat benda yang letaknya jauh,
namun dapat dengan jelas melihat benda yang letaknya dekat dengan kata lain
seorang penderita miopia yang tidak bisa melihat benda di kejauhan akan melihat
benda tersebut dengan lebih jelas setelah mendekatinya. Miopia pada umumnya
dimulai pada usia kanak-kanak dan memburuk secara progresif sampai dewasa pada
usia sekitar 18 sampai 21 tahun. 4 Insiden miopia pada masyarakat
mencapai 20% sampai 30% dari seluruh populasi masyarakat.5 Sumber
lain menyatakan miopia adalah masalah gangguan penglihatan yang paling umum di
dunia. Sekitar seperempat dari penduduk dewasa di Amerika Serikat adalah
penderita miopia. Di Jepang, Singapura, dan Taiwan sepertiga sampai separo
populasi dewasanya adalahpenderita miopia. 6
Etiologi
Padamiopia
panjang bola mata anteroposterior dapat terlalu besar atau kekuatan pembiasan
media refraksi terlalu kuat.3 Miopia yang disebabkan oleh daya
pembiasan yang terlalu kuat penyebabnya mungkin terletak pada kornea (kornea
yang terlalu melengkung misalnya pada: keratokonus, keratoglobus, keratektasi)
sedangkan pada lensa misalnya pada lensa yang terlalu cembung pada katarak
imatur, dislokasi lensa. Atau pada cairan mata sendiri seperti pada diabetes
melitus. 8
Klasifikasi
Dikenal
beberapa bentuk miopia sebagai berikut:1
a.Miopia
Refraktif
Bertambahnya
indeks bias media penglihatan seperti yang terjadi pada katarak intumesen
dimana lensa menjadi lebih cembung sehingga pembiasan lebih kuat. Sama dengan
miopia bias atau miopia indeks, miopia yang terjadi akibat pembiasan media
penglihatan kornea dan lensa yang terlalu kuat.
b.Miopia Aksial
Miopia akibat
panjangnya sumbu bola mata dengan kelengkungan kornea dan lensa yang normal
Menurut
perjalanan miopia dikenal bentuk: :1
a.Miopia
Stasioner, miopia yang menetap setelah dewasa
b.Miopia
Progresif, miopia yang bertambah terus pada usia akibat bertambah
panjangnyabola mata
c.Miopia
Maligna, miopia yang berjalan progresif yang dapat mengakibatkan ablasio retina
dan kebutaan atau sama dengan Miopia pernisiosa/ Miopia degeneratif. Miopia
degeneratif atau miopia maligna biasanya bila miopia lebih dari 6 dioptri
disertai kelainan pada fundus okuli dan pada panjangnya bola mata sampai
terbentuk stafiloma postikum yang terletak pada bagian temporal papil disertai
dengan atrofi korioretina.
Berdasarkan
besar kelainan refraksi, dibagi: 3
a.Miopia
ringan : S -0.25 s/d S-3.00
b.Miopia
sedang : S -3.25 s/d S -6.00
c.Miopia berat
: S -6.25 atau lebih
Berdasarkan
perjalanan klinis, dibagi: 3
1.Miopia
simpleks : dimulai pada usia 7 – 9 tahun dan akan bertambah sampai anak
berhenti tumbuh usia +/- 20 tahun
2.Miopia
progresif : miopia bertambah secara cepat (+/-4.0 D / tahun)
dan sering disertai perubahan vitreo-retinal
Patofisiologi
- Miopia aksial karena sumbu aksial mata lebih panjang
dari normal
- Miopia kurvatura karena kurvatura atau lensa kornea
lebih kuat dari normal
- Miopia indeks karena indeks bias mata lebih tinggi
dari normal
Penderita
miopia memiliki kelainan refraksi. Hal ini berarti sinar yang datang menuju
mata dibiaskan dengan tidak tepat sehingga menghasilkan bayangan yang tidak
tepat pula. Penderita yang memiliki bola mata yang terlalu panjang atau kornea
nyang terlalu melengkung menyebabkan sinar yang masuk ke mata dibiaskan tidak
tepat pada retina (di depan retina) sehingga menyebabkan penglihatan penderita
menjadi kabur. Miopia diturunkan dalam keluarga dan sudah tampak pada masa
kanak-kanak. Kadang-kadang keadaan miopia pada penderita dapat menetap
(stasioner) namun bisa juga memburuk seiring bertambahnya usia penderita.5
Gejala Klinis
a. Gejala Subyektif
§Seorang penderita myopia akan mengeluh penglihatan jauh kabur, sedangkan
untuk melihat dekat tetap jelas.
§Kadang-kadang dalam lapangan pandangannya, penderita melihat titik-titik,
benang-benang, nyamuk-nyamuk yang disebabkan oleh jaringan retina perifer yang
mengalami proses degenerasi dan terlepas ke dalam corpus vitreus.
§Padamiopia tinggi (miopia di atas 6 D), karena punctum remotum terletak
lebih dekat dari 16-17 cm dari mata, maka titik terjauh yang masih jelas
terlihat olehnya ialah 16-17 cm. Ia harus berkonvergensi lebih banyak dari
biasa, sehingga akan menimbulkan astenopia oleh konvergansi yang berlebih (asthenovergens).
8
b. Gejala Obyektif
§Bilik mata depan dalam karena hipotrofi corpus siliaris akibat tidak
dipakainya otot-otot akomodasi.
§Pupil lebar (midriasis) akibat tidak/ kurangnya akomodasi.
§Pada miopia aksial kadang-kadang telihat kekeruhan badan kaca berupa vitreus
floaters.
§Pada miopia aksial dapat terlihat perubahan-perubahan pada fundus okuli,
misalnya trigoid fundus dan miotpic crescent yaitu gambaran bulan
sabit yang terlihat pada polus posterior fundus miopia, yang terdapat pada
daerah papil saraf optik akibat tertutupnya sklera oleh koroid. 8, 1
Pemeriksaan
Refraksi Subyektif
Metoda
”Trial and Error”
a. Alat
§Kartu Snellen
§Bingkai Percobaan
§Sebuah set lensa3,9,1
b. Teknik
§Penderita duduk menghadap kartu Snellen pada jarak6 meter
§Pada mata dipasang bingkai percobaan
§Satu mata ditutup dengan okluder
§Penderita disuruh membaca kartu Snellen mulai dari huruf terbesar
(teratas) dan diteruskan sampai pada huruf terkecil yang masih bisa dibaca.
§Lensa negatif terkecil dipasang pada tempatnya dan bila tajam penglihatan
menjadi lebih baik ditambah kekuatannya perlahan-lahan hingga dapat membaca
huruf pada baris terbawah sampai terbaca baris 6/6.
§Mata yang lain dikerjakan dengan cara yang sama.9,1
c. Nilai
Bila dengan S
-1.50 tajam penglihatan 6/6, kemudian dengan S -1.75 penglihatan 6/6, sedang
dengan S -2.00 penglihatan 6/7.5 maka pada keadaan ini derajat miopia mata yang
diperiksa adalah -1.50 dan kacamata dengan ukuran ini diberikan pada penderita.
Pada penderita miopia selamanya diberikan lensa sferis minus terkecil yang
memberikan tajam penglihatan terbaik. 9,1
2.2.6.2 Refraksi obyektif
a.Retinoskopi : dengan lensa
kerja / + 2.00, pemeriksa mengamati refleksi fundus yang bergerak berlawanan
dengan arah gerakan retinoskopi (against movement) kemudian dikoreksi dengan
lensa sferis negatif sampai tercapai netralisasi
b.Autorefraktometer
(komputer) 3
2.2.7 Penatalaksanaan
a. Kacamata
Koreksi dengan
lensa sferis negatif terlemah yang menghasilkan tajam penglihatan terbaik3
b. Lensa kontak
Untuk :
anisometropia
miopia tinggi3
c.Bedah
refraktif
§Bedah refraktif kornea : tindakan untuk mengubah kurvatura permukaan
anterior kornea (Excimer laser, operasi Lasik)
§Bedah refraktif lensa : tindakan akstraksi lensa jernih, biasanya diikuti
dengan implamantasi lensa intraokuler 3
2.2.8 Komplikasi
1.Ablasio
retina terutama pada miopia tinggi
2.Strabismus
§Esotropia bila miopia cukup tinggi bilateral
§Exotropia pada miopia dengan anisometropia
3.Ambliopia
terutama pada miopia dan anisometropia3
Prognosis
Kacamata dan
lensa kontak (tidak selalu) dapat memperbaiki visus sampai 6/6. Bedahrefraktif
dapat memberikan perbaikan permanen. Sedangkan faktor genetic yang menyebabkan/
mempengaruhi perubahan dan memperparah perjalanan miopia tidak dapat diubah.
Beberapa faktor lingkungan masih dapat diubah, hal tersebut antara lain:
mengurangi pekerjaan yang memerlukan penglihatan dekat misalnya: membaca dan
bekerja dalam ruangan dengan penerangan yang baik, menyempatkan istirahat di
sela waktu bekerja di depan komputer atau di depan mikroskop dalam waktu yang
lama, perkaya nutrisi. 11